Setelah sekian lama, tulisan ini publish di buku #DearPapa, baru sekarang bisa di post di blog hhehe.
untuk temen-temen yang mau ikut menyumbang dan ikut berpartisipasi, buku ini masih bisa di beli langsung di Nulisbuku yah.
Karena seluruh Royalti di SUMBANGKAN UNTUK SOSIAL jadi sekalian membaca, sekalian bersosial yuk.
berikut tulisan saya yang mampir di buku #DearPapa Project
#DearPapa buku #2
Untuk seseorang
yang kusebut PAPA.
Terasa
asing bagiku untuk menyebutkan kata itu.
Terkadang
aku suka lupa dengan sosok dengan sebutan itu.
Bagaimana
kabarnya?
Apa
yang dia kerjakan?
Seberapa
sehat tubuhnya?
Seberapa
besar ruas jari tangannya?
Apa
yang berubah dari dirinya?
Apa
warna kesukaannya?
Apa aku lupa, atau mungkin sengaja melupakannya?
Sumpah serapah pernah terlontar untuknya.
Aku lupa..karena tidak satupun kenangan yang tertinggal
dan menemaniku tumbuh dewasa.
Entah masih sanggupkah aku menyebutmu PAPA??
(ketika
aku tidak merasa begitu kehilanganmu, Pa)
******
Hi Pa,
Masih ingat dengan putri kecilmu yang sudah
tumbuh dewasa????
Aku
berharap papa masih ingat….
Setelah bertahun-tahun terasa asing buatku
untuk menyebutkan kata itu. Apa mungkin aku membencimu selama ini , sampai
tidak pernah berani menyebut namamu? Bahkan tidak lagi berani mengutarakan isi
hati tentang kerinduan yang mendalam padamu. Semua foto dan benda kenangan dari
mu tidak lagi tersisa di kamarku , Pa.
Semua sudah hilang sejak 15 tahun lalu. Perpisahan itu membuat Papa
pergi dan tidak pernah kembali.
Aku ingin marah, ingin teriak, dan ingin
mengatakan “perpisahan Papa dan Mama
bukan salahku! Tapi kenapa tidak pernah Papa kembali untuk melihatku tumbuh
dewasa, memperhatikanku saat mulai bergaul, dan membimbingku agar selalu
menjaga nama baik keluarga?!!”
kenapa keadaan
membuat aku menjadi seperti merasa bersalah? Tidak pernah merasakan
bimbinganmu, tidak lagi bisa melihat senyumanmu, tidak juga mendengar suaramu
walau hanya di telephone. Tidak..tidak ada lagi untukku..!!!
Tapi, sekarang
setelah aku beranjak dewasa aku menyadari banyak hal. Hampir 15 tahun ini aku
belajar cukup banyak. Kejadian ini membuat ku menjadi sosok yang lebih kuat.
Walau tanpa belaian kasih sayangmu, tumbuh dewasa tanpa bimbinganmu, tapi aku
berharap selalu ada doa untukku pa.
Saat aku sudah mampu mengeluarkan seluruh isi
hatiku, dan mampu menggambarkannya walau hanya dalam doa, tulisan, ataupun
lagu, aku menyadari bahwa selama ini semua amarah itu hanya kerinduan tak
terungkap untukmu.
‘’Ya…aku Kangen sama papa.’’
Walau tak mampu memelukmu, tapi selalu
berharap dapat terlelap dalam dekapanmu. Berangkat kerja dan mencium tangganmu,
menyandarkan kepala, melepas segala lelah di pundakmu.
Aku ingat, Papa pernah menggendongku saat aku
tertidur di ruang keluarga sehabis menonton film di televisi. Papa juga pernah
mengajakku berkeliling komplek sekedar menghilangkan ngambekku saat Mama tidak
membelikanku mainan baru.
Papa adalah orang pertama yang mengajariku
bagaimana caranya berenang. Membelikan sepeda baru berwarna hijau. Papa juga
yang selalu menemaniku saat ketakutan akan suara hujan dan petir. Papa yang
sangat ahli memasak nasi goreng, walau pedas tapi aku selalu berusaha menghabiskan
sampai tak tersisa.
Papa juga yang selalu mengatakan, “Anak papa
yang cantik,..!” ketika memintaku melakukkan sesuatu. Kebiasaanku bangun siang
selalu jadi menyenangkan ketika mendengar papa membangunkanku dengan manja.
Bahkan kadang dengan sepotong roti panggang berisi selai coklat kacang
kesukaanku.
Ya Allah, aku
rindu masa-masa itu…‘’Papa, mungkinkah aku bisa merasakan semua itu lagi ?
‘’
Papa ada, tapi
aku merasa tidak ada. Hanya karena kita tidak pernah bertemu.
Kini hanya doa yang mampu aku hanturkan
untukmu. Doa yang ku kirim setiap hari di setiap sembah sujudku.Berdoa demi
kesehatanmu serta berharap suatu saat
aku dapat kembali memeluk dan mengatakan betapa aku mencintaimu dan tak pernah
membencimu.
Aku yakin Allah mendengar seluruh doa ku.
Ketika saat itu tiba, aku akan meyakinkanmu, bahwa begitu banyak cinta dan
rindu yang kusimpan untuk Papa, hanya untuk Papa..
Vika
Sayang Papa.
0 komentar:
Post a Comment
If you must…you can reach me at navikaanggun(@)gmail.com
Thanks
Navika Anggun